Laman

Selasa, 30 Desember 2008

Sajak-sajak

LUKISAN CINTA


aku tak lagi menuntut Cahaya
karena Cahaya milik Matahari


Jika matahari terbit siang hari
aku pun tak akan segera mengasah pisau


CATATAN MALAM

langit luruh ke bumi
nyanyikan malam mati
kesunyianpun mengental bersemi
aku ingin sekali menoreh badik pada nadi


ALIF CINDUNG

mari
menyepi
awas
tertangkap
setan

mari
berlari
awas
tersandung
tersandung
tersandung
dung
dung
dung
dung
dung
dung
dung
cindung
cindung
cindung

mari
cindung
cindung
cindung

bertumpu erat
pada
alif 

KETIKA BELUM SAMPAI

engkau menyuruhku menanam cikal
diantara dua pohon kelapa yang berbuah dengan lebatnya
mustahil, kataku
engkaupun lalu menanamnya sediri
tanpa kecewa dan sakit hati


sekarang
ketika hari semakin menua
engkau saksikan dari bawah kamboja
betapa aku ingin sekali
memetik buah dari pohon yang kau tanam
sendiri


AKAR RUMPUT

tidak ada daya
tidak ada tenaga
yang ada
tinggallah seonggok nafas
dan sepotong selera

akar rumput
di antara batu-batu
diantara debu-debu

di mana-mana
di mana-mana
Bengkel, Okt 2008

SUNGAI

sungai yang sengaja dibangun
untuk mengantarkan air
menyirami rumput-rumput
yang sudah terlalu lama kehausan
mustahil menutupnya kembali

jika kau tetap ingin menutupnya
aku yakin
airnya akan menenggelamkan kita semua
Bengkel, Okt 2008

BUNGA

bunga-bunga di taman
tak hendak lebah mengisap madunya

bunga-bunga di taman
tak ingin pucuk-pucuk rerumputan menghirup wanginya

Bunga-bunga di taman
akar rumput
ketika berdiri tegak di bawah matahari
sama benar tingginya.
Bengkel, Nov 2008












Tidak ada komentar: